Standar ganda adalah ukuran standar penilaian yang dikenakan secara tidak sama kepada subjek yang berbeda dalam suatu kejadian serupa yang terkesan tidak adil.
-Wikipedia
Double standards: only bad when they apply to me
-Tulisan di kaos nemu di Google
Standar ganda = munafik
-Nemu disalah satu Wordpress
Ketika orang lain boleh, saya engga, orang lain dibiarin, saya disalahin, orang lain diwajarin, saya dibenciin.
-Curhat penulis
SMA kelas 12 kemaren pernah ngerasain jadi korban standar ganda dari beberapa temen. Kita semua tau kelas 12 isinya udah beda bukan lagi main-main kayak kelas 11, bukan lagi adaptasi sama lingkungan baru pas kelas 10, kelas 12 udah lebih mikirin ke sekolah selanjutnya alias (umumnya) kuliah, atau beberapa ada yang ke sekolah kedinasan. Buat ke perguruan tinggi negeri (PTN) bisa lewat tiga jalur: SNMPTN, SBMPTN dan mandiri. Nah anehnya, di jalur SNMPTN ini sering banget distandargandakan sama beberapa orang.
Contohnya nih (contoh doang ya), ada salah satu murid yang dari awal terkenal pingin jadi pilot. Gegara kepinginannya (jadi pilot) itu, hak dia untuk daftar sekolah ini dan itu (universitas, institut, dll) kayak didiskriminasi sama temen-temennya. Dia (kata temen-temennya) ga berhak daftar SNMPTN dengan alasan karena akan ngambil jatah orang lain yang lebih berhak (kalo dia keterima). Dia akan ngabis-ngabisin kuota (kalo dia keterima).
Jujur, itu sangat-sangatlah memuakkan.
Come on guys, be respectful to others rights.
Yang namanya daftar sekolah itu hak tiap orang. Jangan lu halang-halangin.
"Dia kan ga niat buat daftar di situ, dia daftar SNMPTN cuma buat cadangan kalo pilot nya ga keterima."
Oke, kalo itu yang jadi alasan kalian, faktanya:
Setelah setahun nganggur ini (ga kuliah ga apa), ternyata saya jadi bisa liat kalo sesungguhnya kita ini hidup penuh dengan menguji nasib. Buktinya, temen-temen yang udah daftar SBMPTN, mereka beberapa ada yang jaga-jaga daftar mandiri juga. Lah, sekarang bedanya apa? Kalian bilang ke kita, para pendaftar sekolah kedinasan, kita ga boleh ikut daftar kuliah kalo alasannya cuma buat jaga-jaga sekolah kedinasannya ga keterima. Anehnya.. justru kalian yang malah melakukan hal yang kalian larang tadi.
Tahun 2016 ini SBMPTN nya tanggal 31 Mei 2016, terus beberapa hari setelahnya ada mandiri UGM (Utul UGM). Sekarang gini aja, kalo emang ga boleh ngambil jatah orang lain, ga boleh hak orang lain diambil, seharusnya kalo udah daftar SBMPTN (*misal pilihannya: ITS, Unair) berarti itu doang yang kalian boleh lakukan, ga boleh kalian ikut-ikut ngambil jatah orang yang udah siap-siap buat masuk UGM lewat utul UGM, atau masuk UI lewat simak UI. Lagian kalian daftar mandiri tujuannya apa? Jaga-jaga kalo SBMPTN nya ga keterima? Sama kan kayak yang daftar sekolah kedinasan, mau daftar SNMPTN pasti karena buat cadangan kalo sekolah kedinasannya ga keterima.
Intinya ada standar ganda di sini. Banyak dari kita yang butuh kesadaran akan hal ini. Orang Indonesia mungkin memang masih kurang dalam hal respecting atau menghormati hak orang lain. Kita masih terlalu egois. Sebenernya sedih juga karena standar ganda ini keluarnya ada dari beberapa orang-orang yang terkenal kalo ngomong intelek dan keliatan bijak. Seharusnya punya kelebihan "keliatan intelek dan bijak" itu diimbangi dengan ilmu yang memadai, supaya yang keluar bukan statement yang menyesatkan. Karena kalian yang jago ngomong intelek dan keliatan bijak itu punya daya tarik yang tinggi di mata orang lain, betul? Buktinya banyak orang yang main setuju-setuju aja ketika orang-orang itu udah ngomong.
Oke guys, semoga setelah ini kita bisa hapuskan standar ganda standar ganda yang ada di hidup ini. Adil, bijaksana, dan cerdas.
See ya ✋~
Share