Kotak-kotak itu setau gue artinya adalah keadaan di mana orang mengelompokkan diri menjadi bentuk kelompok masing-masing.
Contohnya dalam sebuah SMA akan terbentuk kelompok anak mau gahol tapi jatohnya jadi nakal, ada kelompok lurus-lurus aja orangnya, ada kelompok pinter, ada kelompok gamers, bahkan juga tidak menutup kemungkinan sebuah kelompok di SMA bisa terbentuk berkat "pernah sekelas bareng".
Gue orangnya entah kenapa justru menghindari itu. Ya ga selalu setiap saat gue menghindarinya, tapi seringnya gue begitu, hanya di kelompok tertentu aja yang mungkin gue ga seberapa masalahin masalah kotak-kotak.
Di Akpol ada yang namanya "Kor", berasal dari kata "Corps" kalo pake bahasa inggrisnya, yang kemudian kalo di-bahasa indonesia-in jadinya "Korps" tapi kami lebih sering menyebutnya dengan menghilangkan huruf 'p' dan 's'. Kor itu semacam... "bagian", dan bagian di sini menunjukan daerah masing-masing Taruna. Umumnya daerah si taruna ditentukan berdasarkan asal pengiriman si taruna. Tapi ada juga fenomena-fenomena di mana Taruna A dari pengiriman Kalimantan (misalnya) memutuskan untuk meng-kor-jatim-kan diri karena dia sebenernya memang asli Jatim, hanya saja daftar Akpol lewat Kalimantan karena kebetulan bokapnya dinas di sana pada saat itu.. (misalnya).
Gue sendiri pengiriman Jatim, dan gue juga Kor Jatim. Tapi...
Umumnya taruna akan dekat dan mengotak-kotakan diri dengan bentuk Kor-nya masing-masing. Tapi gue justru ga seberapa kayak gitu. Gue jujur ga terlalu sukuisme orangnya, artinya gue ga terlalu suka "jatim jatim semua" "jabar jabar semua" "kalteng kalteng semua", gue lebih suka kalo kita semua membaur, semua jadi satu. Entah mungkin beberapa orang setuju kalo gue kayak gini, tapi sebagiannya lagi juga mungkin menganggap gue aneh dengan bertingkah seperti itu. Itu up to kalian aja sih.
Jadi kenapa sih gue seperti itu orangnya, jawabannya.. ya ga tau juga sih. Tubuh gue ga tau kenapa kayak terancang aja buat jadi kayak gitu.
Share