YAK !
Setelah memutuskan untuk membuka lagi blog yang abis lama di-protect ini, ternyataaaaa.... malah ga tau juga mau nge-post apa...
Ehmm mungkin kalo jaman dulu diisi sama cerita keseharian, nah kalo sekarang kayaknya bakal diisi dengan sesuatu yang macem-macem sesuai dengan nama blog ini (gado-gado).
Pada tulisan kali ini akan diisi dengan tulisan berisi pendapat. Yap, pendapat/tanggapan saya sekarang ini mengenai jualan-jualan.
Sebelumnya tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi untuk memberi gambaran, apa sih yang ada di pikiran pembeli ?
Contohnya saya. Kalo masalah beli-beli barang, jujur saya pasti maunya ya yang berkualitas dong. Ini bukan masalah sombong, high class, atau apa, cuma kan lebih baik beli mahal/sedeng-sedengan aja harganya tapi awet barangnya, daripada murah terus dipake 3-4 hari jebol. Namun apakah barang mahal selalu jadi prioritas ? Engga.
Selain kualitas tadi, kalo saya sebenernya tergantung si penjual pinter-pinteran ngejual barangnya aja. Dalam arti, daya tarik dia mencari pembeli itu gimana. Kadang, walopun ada dua barang yang sama, tapi di tempat A dijual lebih mahal daripada di tempat B, namun di tempat A orangnya ramah banget, sedangkan di tempat B orangnya cuek apatis kurang sopan yang penting dagangannya lebih laku. Kalo disuruh milih, saya lebih suka ke tempat A.
Entah kenapa, keramahan itu jadi nilai plus tersendiri bagi saya buat orang-orang yang berdagang ini. Sesederhana mengucapkan 'makasih yaa mas' atau membalas terimakasih kita dengan jawaban yang feel excited 'iyaa sama-sama terimakasih mas :)' itu bisa bikin saya pingin balik lagi besoknya.
Contohnya beli jus di tempat A dan tempat B. Walopun sama-sama jus jambu, tapi saya lebih suka beli di orang yang ramah, yang sifatnya ga 'bossy' kalo dilihat. Kan banyak tuh, pedagang tapi ga ada ramah-ramahnya sama sekali, mungkin sibuk karena kebanyakan pelanggan atau apa sampe yang dilayanin sekedar 'anda beli apa, saya beri yang anda beli, kemudian anda bayar ke saya'
Ke depannya, semoga Indonesia bisa benar-benar mewujudkan sikap 'ramah' dan 'profesional' dalam bekerja, khususnya kerja yang membutuhkan interaksi langsung dengan orang lain. Mungkin itu pedagang, tukang tiket di loket, pak polisi, tukang parkir dan pekerjaan lainnya. Pasti enak kan kalo dalam percakapan kondusif, otomatis hati senang, Indonesia akan terlihat maju karena diisi orang dengan sikap profesionalisme tinggi.
:)
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar